Bab VI. HIV/AIDS
Standar Kompetensi
|
6.
Menerapkan budaya hidup sehat
|
Kompetensi Dasar
|
6.1
Memahami bahaya HIV/AIDS
6.2
Memahami cara penularan HIV/AIDS
6.3 Memahami cara menghindari
penularan HIV/AIDS
|
PENGERTIAN HIV DAN AIDS
H I V
a. H I V adalah singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus, yaitu virus atau jasad renik yang sangat kecil yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seperti binatang bulu babi
(binatang laut) yang berbulu tegak dan tajam.
b.Tubuh manusia mempunyai sel-sel
darah putih yang berfungsi untuk melawan dan membunuh bibit-bibit atau
kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh nanusia. Dengan demikian sel-sel
darah putih melindungi seseorang dari jatuh sakit. Inilah yang disebut
kekebalan tubuh manusia, yang merupakan daya tahan tubuh seseorang.
c. Jika seseorang terinfeksi oleh
HIV maka virus ini akan menyerang sel darah putih. Selanjutnya ia akan merusak
dinding sel darah putih untuk masuk ke dalam sel dan merusak bagian yang
memegang peranan pada kekebalan tubuh. Sel darah putih yang telah dirusak
tersebut menjadi lemah, dan tidak lagi mampu melawan kuman-kuman penyakit.
Lambat-laun sel darah putih yang
sehat akan sangat berkurang. Akibatnya, kekebalan tubuh orang tersebut menjadi
menurun dan akhimya ia sangat mudah terserang penyakit.
d. Seseorang yang terinfeksi oleh
HIV, yang berarti ia mengidap HIV di dalam tubuhnya, disebut HIV + (baca HIV
positif) atau pengidap HIV. Orang yang telah terinfeksi HIV dalam beberapa
tahun pertama belum menunjukkan gejala apapun. Sehingga secara fisik ia
ketihatan tidak berbeda dengan orang lain yang sehat. Namun dia mempunyai
potensi sebagai sumber penularan, artinya ia dapat menularkan virus kepada
orang lain. Setelah periode 7 hingga 10 tahun, atau jika kekebalan tubuhnya
sudah sangat melemah karena berbagai infeksi lain, seorang pengidap HIV mulai
menunjukkan gejala-gejala dan tanda-tanda bermacam-macam penyakit yang
muncul karena rendahnya daya tahan tubuh. Pada keadaan ini orang
tersebut disebut sebagai penderita AIDS.
A I D S
a. AIDS adalah singkatan dan
Acquired Immune Deficiency Syndrome. Syndrome yang bahasa Indonesia-nya adalah
Sindroma, merupakan kumpulan gejala dan tanda penyakit. Deficiency dalam bahasa
Indonesia berarti kekurangan. Immune berarti kekebalan, sedangkan Acquired
berarti diperoleh atau didapat. Dalam hal ini, “diperoleh” mempunyai pengertian
bahwa AIDS bukan penyakit keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan karena ia
keturunan dari penderita AIDS, tetapi karena ía terjangkit atau terinfeksi
virus penyebab AIDS. Oleh karena itu, AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan
tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau menurunnya sistem kekebalan
tubuh seseorang. AIDS merupakan fase terminal (akhir) dari infeksi HIV.
b.Telah disebutkan bahwa seorang
pengidap HIV karena daya tahan tubuhnya terganggu, maka ía mudah terserang
penyakit, bahkan serangan sesuatu penyakit yang untuk orang lain dapat
digolongkan sebagai penyakit ringan, bagi seorang pengidap HIV atau penderita
AIDS penyakit tersebut dapat menjadi berat, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Misalnya penyakit influensa, pada
orang sehat penyakit ini, akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang
lebih satu minggu, meskipun tidak diobati sama sekali asalkan penderita makan,
tidur dan istirahat yang cukup. Pada pengidap HIV dan penderita AIDS, penyakit
influensa ini akan menetap lebih lama bahkan semakin parah pada waktu tertentu.
Seorang penderita AIDS dapat meninggal oleh penyakit infeksi lain yang
menyerang dirinya akibat kekebalan tubuhnya yang terganggu (disebut infeksi
oportunistik).
HIV dan tubuh manusia
a. Untuk dapat berada di dalam tubuh
manusia, HIV harus masuk langsung ke aliran darah orang yang bersangkutan.
Sedangkan di luar tubuh manusia, HIV sangat cepat mati. .HIV bertahan lebih
lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut masih
dalam keadaan belum mengering. Dalam media kering HIV akan lebih cepat
mati. HIV juga mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain.
Karena HIV cepat mati di luar tubuh
manusia, maka HIV tidak dapat menular lewat udara seperti virus lainnya,
misalnya virus influenza. Virus influensa dapat hidup di udara bebas di
sekeliling kita, sehingga penularan influensa dapat terjadi melalui udara.
b. Di dalam tubuh manusia, HIV
terdapat pada cairan-cairan tubuh , yaitu:
* Darah
* Air mani
* Cairan vagina (cairan kemaluan
wanita)
Telah terbukti, bahwa ketiga cairan
di atas inilah yang dapat menularkan HIV. Maksudnya, penularan akan terjadi
jika salah satu atau lebih dari ketiga cairan itu tercemar oleh HIV, dan
kemudian masuk ke aliran darah orang yang belum tertular.
c. Selain di dalam ketiga cairan
yang telah disebutkan di atas, HIV juga dapat ditemukan dalam jumlah yang
sangat kecil di dalam ;
* Air mata
* Air liur
* Cairan otak
* Keringat
* Air susu ibu
Namun sampai sekarang belum ada
bukti bahwa HIV dapat ditularkan melalui cairan- cairan tersebut.
Penularan HIV
Penularan akan terjadi bila ada
kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu:
• Melalui hubungan seksual dengan
seseorang yang mengidap HIV. Hubungan seksual ini bisa homoseksual
maupun heteroseksual
• Melalui alat jarum suntik atau
alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh HIV.
Oleh sebab itu pemakaian jarum
suntik secara bersama sama oleh para pecandu narkotika akan mudah menularkan
HIV diantara mereka bila salah satu diantaranya seorang pengidap HIV.
• Penularan HIV dari ibu hamil
yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya.
Perilaku Berisiko Tinggi
Karena cara penularan HIV seperti
disebutkan di atas , maka terdapat orang-orang yang memiliki perilaku berisiko
tinggi menularkan atau tertular HIV artinya orang-orang yang mempunyai
kemungkinan besar terkena infeksi HIV atau menularkan HIV pada orang lain bila
ia sendiri sudah mengidap HIV, dikarenakan perilakunya.
Mereka yang memiliki perilaku
berisiko tinggi itu adalah:
a. Wanita dan laki-laki yang
berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual, dan pasangannya.
b. Wanita dan pria tuna susila,
serta pelanggan mereka.
c. Orang-orang yang melakukan
hubungan seksual yang tidak wajar, seperti hubungan seks melalui dubur (anal)
dan mulut misalnya pada homo seksual dan biseksual.
d. Penyalahgunaan narkotika dengan
suntikan, yang menggunakan jarum suntik secara bersama (bergantian).
Hal-hal yang Tidak Menularkan HIV
Sebagaimana telah disebutkan, HIV
mudah mati di luar tubuh manusia. Oleh sebab itu HIV tidak dapat ditularkan
melalui kontak sosial sehari-hari seperti:
• Bersenggolan dengan
pengindap HIV
• Berjabat tangan
• Penderita AIDS bersin atau
batuk-batuk di depan kita
• Sama-sama berenang di kolam
renang
• Menggunakan WC yang sama
dengan pengindap HIV
• Melalui gigitan nyamuk dan
serangga lainnya
Pejalanan Infeksi HIV
a. Saat HIV sudah masuk ke dalam
tubuh manusia, maka dimulailah masa inkubasi yang cukup lama, yaitu antara 7
sampai 10 tahun. Masa inkubasi dari suatu penyakit adalah masa antara masuknya
suatu bibit penyakit ke dalam tubuh (infeksi) sampai mulainya orang tersebut
menunjukkan tanda-tanda dan gejala-gejala sakitnya.
b. Pada infeksi HIV, dari
mulai masuknya HIV ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala-gejala AIDS
berlangsung cukup lama yaitu seperti telah disebutkan, antara 7 sampai 10
tahun. Selama 7 sampai 10 tahun ini orang tersebut disebut pengidap HIV, yang
disebut juga ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Pengidap HIV ini tampak seperti
orang sehat lainnya, kanena belum adanya gejala sakit apapun. Namun walaupun
demikian, ía dapat menularkan HIV kepada orang lain.
c. Selanjutnya setelah periode
7-10 tahun ini dilalui barulah timbul gejala-gejala AIDS, dan orang tersebut
disebut penderita AIDS. Gejala-gejala dan tanda-tanda sakit munculnya secara
bertahap, bertambah lama bertarnbah berat sampai akhirnya penderita meninggal
dunia.
d. Pada infeksi atau
masuknya HIV ke dalam tubuh manusia dikenal adanya periode jendela (Window
Period). Yaitu masa di mana orang tersebut telah terinfeksi HIV, tetapi bila
dilakukan pemeriksaan darahnya maka belum menunjukkan hasil apa-apa (masih
negatif) yang berarti zat anti (antibodi) terhadap HIV belum dapat terdeteksi
oleh pemeriksaan laboratorium. Periode jendela ini biasana berlangsung antara
1-6 bulan dari sejak mulainya infeksi. Namun satu hal yang perlu diingat adalah
bahwa sejak masuknya HIV, seseorang telah menjadi pengidap HIV dan ia dapat
menularkan HIV sepanjang hidupnya.
Sehingga walaupun dalam masa periode
jendela, orang tersebut sudah menjadi sumber penularan. Ia dapat menularkan
virusnya kepada orang lain pada setiap kesempatan yang memungkinkan terjadinya
penularan itu.
Bila digambarkan maka skema
perjalanan infeksi HIV adalah sebagai berikut :
Infeksi
Mulai
menular
7 – 10
tahun
MATI
Infeksi
mulai
menular
7-10 tahun mati
0
6 bulan
Window period
GEJALA INFEKSI H I V
- Beberapa hari atau beberapa minggu setelah terjadi infeksi HIV, seseorang mungkin akan menjadi sakit dengan gejala-gejala seperti flu, yaitu:
- Demam
- Rasa lemah dan lesu
- Sendi- sendi terasa nyeri
- Batuk
- Nyeri tenggorokan
Gejala-gejala ini hanya brlangsung
beberapa hari atau beberapa minggu saja, lalu hilang dengan sendirinya.
2. Selanjutnya memasuki tahap di
mana sudah mulai timbul gejala-gejala, tetapi gejala-gejala inipun mirip yang
terjadi pada penyakit lain, yaitu :
- Demam berkepanjangan
- Penurunan berat badan ( lebih dari 10% dalam waktu 3 hari)
- Kelemahan tubuh yang mengganggu/menurunkan aktivitas fisik sehari-hari
- Pembengkakan kelenjar : di leher, lipat paha dan ketiak
- Diare atau mencret terus menerus tanpa sebab yang jelas
- Batuk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus menerus
- Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan
Gejala-gejala di atas ini memang
tidak khas, karena dapat juga terjadi pada penyakit- penyakit lain. Namun
gejala-gejala ini menunjukkan sudah adanya kerusakan pada sistem kekebalan
tubuh.
3. Kekebalan Tubuh Penderita Sangat
Menurun
Pada tahap ini penderita mudah
diserang penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik. Maksudnya adalah
penyakit yang disebabkan baik oleh virus lain, bakteri, jamur, atau parasit
(yang bisa juga hidup dalam tubuh kita), yang bila sistem kekebalan tubuh baik
kuman ini dapat dikendalikan oleh tubuh.
Pada tahap ini pengidap HIV telah
berkembang menjadi penderita AIDS. Gejala AIDS yang timbul adalah:
- Radang paru
- Radang saluran pencernaan
- Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan
- Kanker kulit
- TBC
- Gangguan susunan saraf
Pada umumnya penderita AIDS akan
meninggal dunia sekitar 2 tahun setelah gejala AIDS ini muncul.
TES H I V
1. Pengertian tes HIV
a. Tes HIV adalah suatu tes darah
yang khusus dipakai untuk memastikan seseorang telah terinfeksi HIV atau tidak.
b. Terjadinya infeksi HIV ini dapat
dideteksi dengan mengetes adanya zat anti atau disebut anti bodi terhadap HIV di
dalam darah seseorang. Oleh sebab itu tes semacam ini secara lengkap disebut
tes antibodi HIV, walaupun kadang orang sering menyebut: Tes HIV saja.
Jadi tes ini tidak untuk melihat adanya virus dalam darah penderita. Tes jenis
inilah yang umumnya dipakai untuk penyaringan atau skrining darah donor sebelum
transfusi darah diberikan.
Walaupun demikian, terdapat juga tes
untuk mengetahui adanya partikel virus atau HIV itu sendiri, atau disebut
antigen, yang dilakukan untuk tujuan tertentu.
c. Bila tubuh kita kemasukan suatu
bibit penyakit. baik itu suatu bakteri, virus, atau lainnya (ini semua disebut
antigen) maka tubuh kita akan membuat zat anti untuk melawan antigen tersebut.
Zat anti ini disebut antibodi, yang keberadaannya di dalam darah dapat dideteksi
dengan pemeriksaan menggunakan zat-zat tertentu (yang disebut reagensia). Tubuh
membutuhkan waktu tertentu untuk membentuk antibodi, yang kemudian dapat
terdeteksi dengan pemeriksaan laboratorium.
d. Pada infeksi HIV, adanya antibodi
yang dapat terdeteksi dengan pemeriksaan laboratorium ini adalah setelah 1
sampai 6 bulan seseorang terinfeksi atau tetular HIV. Sedangkan sebelum waktu
ini, permeriksaan darah tidak akan menunjukkan adanya antibodi HIV (disebut
hasil tes negatif) walaupun sebenarnya di dalam tubuhnya sudah ada HIV. Periode
inilah yang dikenal dengan sebutan periode jendela (window period). Walaupun
peimeriksaan darahnya masih negatif namun orang tersebut sudah dapat menularkan
HIV kepada orang lain.
2. Macam-macam Tes untuk Mendeteksi
Infeksi HIV
Dikenal dua macam tes yang saat ini
sering dipakai untuk menentukan adanya antibodi HIV,yaitu :
a. Tes secara Elisa (Enzyme Linked
Immunosorbent Assay)
b. Tes secara Immunoblot atau
Western Blot
Pemeriksaan adanya antibodi terhadap
HIV secara Elisa dipakai untuk penyaringan adanya infeksi HIV atau skrining
darah donor transfusi darah. Hasil positif dari tes Elisa ini, yang artinya
kemungkinan ada antibodi terhadap HIV, masih perlu dipastikan dengan
pemeriksaan lanjutan melalui tes secara Western Blot.
Perneriksaan secara Western Blot ini
lebih spesifik terhadap HIV, walaupun lebih mahal dan lebih sulit dilakukan.
Oleh sebab itu cara Western Blot tidak digunakan untuk penyaringan, tetapi
seperti telah disebutkan, digunakan untuk memastikan hasil tes Elisa.
3. Hasil tes HIV
a. Hasil tes positif(+) berarti
seseorang mempunyai antibodi (zat anti) terhadap virus HIV, dengan demikian ia
tentu telah terinfeksi HIV.
Hasil positif ini juga berarti,
orang tersebut dapat menularkan HIV kepada orang lain.
b. Hasil tes negatif dapat berarti:
1.) Orang tersebut tidak terinfeksi
HIV
2.) Orang tersebut terinfeksi HIV,
tetapi tes tersebut dilakukan pada “periode jendela” yaitu masa 1-6 bulan sejak
orang tersebut terinfeksi HIV. Tubuh masih belum membentuk anti bodi, oleh
karena anti bodi baru terbentuk 1-6 bulan setelah infeksi.
c. Hasil tes Elisa yang positif,
harus dipastikan dengan cara Western Blot
d. Bila hasil tes negatif, maka
untuk memastikan, tes di ulangi lagi setelah 3-6 bulan.
4. Penerapan Tes HIV
Tes HIV wajib dilakukan terhadap
darah transfusi, alat tubuh atau jaringan tubuh, sel telur atau sperma yang
disumbangkan atau didonorkan.
Namun tes HIV sebaiknya dilakukan
pada mereka yang:
• Mempunyai perilaku berisiko tinggi
• Pernah menjalani transfusi darah
beberapa tahun yang lalu
• Tidak sembuh-sembuh dari gejala
demam , batuk atau diare yang lama.
• Mengalami penurunan berat badan
yang banyak tanpa sebab – sebab yang jelas
• Orang yang kuatir sudah tertular
HIV
5. Manfaat tes HIV
a. Diketahuinya status HIV (positif
/ negatif), apalagi bila tes dilakukan lebih dini berarti adanya infeksi
diketahui sejak dini. Dengan demikian dapat segera dimulai upaya-upaya
perawatan agar gejala AIDS tidak segera muncul.
b. Namun di samping manfaat ini, ada
juga dampak negatif yang mungkin diderita oleh sebagian orang sebagai akibat
tes HIV. Bagi mereka yang diberi tahu hasil tes HIV-nya positif, merasakan
adanya masalah yang berat sehingga dapat terjadi gangguan emosi, rasa terpukul
yang hebat juga dapat terjadi, karena adanya stigmatisasi terhadap mereka,
berupa tindakan diskriminasi atas berbagai hal, seperti tempat
tinggal/perumahan, pekerjaan, pendidikan atau lain-lain serta penderita mungkin
dikucilkan.
Oleh sebab itulah informasi yang
benar dan tepat perlu disebarluaskan di kalangan masyarakat dan disemua sektor
kehidupan, agar stigmatisasi, dan diskriminasi terhadap pengidap HIV tidak
terjadi
6. Persyaratan Tes HIV
Agak berbeda dari tes-tes atau
pemeriksaan taboratorium lainnya maka ada persyaratan khusus untuk menjalani
tes HIV, yaitu:
a. Harus dilaksanakan dengan
sukarela
b. Seseorang yang akan di tes harus
diberikan informasi yang lengkap dan benar mengenai tes HIV. Sesudah ia
memahami benar-benar mengenai tes, maka. ia harus memberikan persetujuan
tertulis (informed consent)
c. Kepada orang yang akan menjalani
tes harus diberikan konseling sebelum tes dan sesudah tes. Konseling ini
dimaksudkan antara lain untuk membantu mempersiapkan mental penderita dan
mengatasi masalah yang mungkin dihadapi.
d. Hasil tes dirahasiakan
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN H I V/AIDS
Sampai saat ini belum ada obat untuk
menyembuhkan maupun vaksin untuk mencegah penyakit ini. Upaya-upaya pencegahan
harus dikaitkan dengan bagaimana penularan AIDS dapat terjadi, yang telah
dibicarakan sebelumnya.
1. Pencegahan Penularan melalui
hubungan Seksual
Telah kita ketahui bahwa infeksi HIV
terutama terjadi melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu pencegahan penularan
melalui hubungan seksual memegang peranan paling penting. Untuk itu setiap
orang perlu memiliki perilaku seksual yang aman dan bertanggungjawab, yaitu:
- Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah (abstinence). Hubungan seksual hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah
- Bila telah menikah, hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan.sendiri, yaitu suami atau isteri sendiri. Tidak mengadakan hubungan seksual di luar nikah. (Be Faithful).
- Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV maka dalam melakukan hubungan seksual harus menggunakan kondom (Condom) secara benar dan konsisten.
Ketiga konsep pencegahan di atas ini
dikenal dengan istilah ABC (Abstinence, Be Faithful, condom).
- Mempertebal iman dan takwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan-hubungan seksual diluar nikah.
2. Pencegahan Penularan
melalui Darah
Penularan HIV melalui darah menuntut
kita untuk berhati-hati dalam berbagai tindakan yang berhubungan dengan darah
maupun produk darah dan plasma.
a. Transfusi darah
Harus dipastikan bahwa darah yang
digunakan untuk transfusi tidak tercemar HIV. Perlu dianjurkan pada seseorang
yang HIV (+) atau mengindap virus HIV dalam darahnya, untuk tidak menjadi donor
darah. Begitu pula dengan mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi,
misalnya sering melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.
b. Penggunaan produk darah dan
plasma
Sama halnya dengan darah yang
digunakan untuk transfusi, maka terhadap produk darah dan plasma (cairan darah)
harus dipastikan tidak tercemar HIV.
c. Penggunaan alat suntik, dan alat
lain yang dapat melukai kulit.
Penggunaan alat-alat seperti jarum,
jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik, perlu memperhatikan masalah
sterilisasinya. Tindakan desinfeksi dengan pemanasan atau larutan desinfektan
merupakan tindakan yang sangat penting untuk dilakukan.
3. Pencegahan Penularan dari Ibu kepada
Anak
Seorang ibu yang terinfeksi HIV,
risiko penularan terhadap janin yang dikandungnva atau bayinya cukup besar,
kemungkinannva sebesar 30-40 %. Risiko itu akan semakin besar bila si ibu telah
terkena atau menunjukkan gejala AIDS. Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang
sudah terinfeksi HIV dianjurkan untuk mempertimbangkan kembali tentang
kehamilan.
Risiko bagi bayi terinfeksi HIV
melalui susu ibu sangat kecil, sehingga tetap dianjurkan bagi si
ibu untuk tetap menyusukan bayi
dengan ASI-nya.
Melihat kondisi-kondisi di atas,
yang bisa kita lakukan untuk pencegahan penyebaran HIV adalah berperilaku yang
bertanggung jawab baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain, dan
berperilaku sesuai dengan tuntutan norma agama dan sosial yang berlaku
dimasyarakat.
Di samping itu, menyebarkan
informasi tentang HI V / AIDS adalah cara lain untuk melindungi
teman, keluarga, dan lingkungan dari
penyebaran HIV/AIDS.
Hal ini dapat diwujudkan dalam
kegiatan sederhana:
1) Berikan informasi yang
benar dan tepat yang sudah anda terima kepada lingkungan anda sendiri.
Misalnya: keluarga, teman-teman, tetangga dan lain-lain.
2) Jika dalam percakapan
sehari-hari anda mendengar informasi yang salah tentang HIV/AIDS, langsung
diperbaiki dengan cara yang benar.
Dalam lingkungan sekolah antar
institusi pendidikan
1) Mengusulkan adanya diskusi
dan seminar atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan pencegahan
HIV/AIDS.
2) Mengadakan kegiatan lain yang
berkaitan dengan masalah HIV/AIDS, misalnya lomba poster, lomba mengarang, dan
lain sebagainya.
Dari uraian di atas, kita mengetahui
bahwa ada beberapa hal penting dalam mengurangi risiko terjadinya penularan
HIV/AIDS.
1). Tidak melakukan hubungan seks,
bagi yang belum nikah.
2). Selalu menghindarkan diri dari
penggunaan obat-obat terlarang (narkotik, heroin, ganja, dan lain-lain).
3). Menjauhkan diri dari minuman
yang bisa memabukkan.
4). Sebaiknya tidak menggunakan
alat-alat seperti alat suntik, alat tindik, alat tatto, pisau cukur, atau sikat
gigi bersama orang lain.
5). Selalu membersihkan
(mensterilkan) peralatan medis atau non medis, khususnva yang berhubungan
dengan cairan tubuh manusia.
4. Pengobatan
Sampai sekarang belum ada obat yang
tepat untuk menyembuhkan penderita AIDS secara total.
Pengobatan yang dibutuhkan seorang
penderita AIDS diperlukan tidak saja untuk melawan infeksi sampingan yang
muncul, tetapi juga untuk mencegah komplikasi virus ini lebih lanjut dan untuk
memperbaiki fungsi tubuh penderita akibat sistem kekebalannya yang sudah rusak.
Ada beberapa jenis obat yang telah
ditemukan yang berfungsi hanya untuk menghambat perkembangan virus HIV
Obat-obat tersebut adalah:
a. AZT (Azidothimidme)
b. DDI (Dideoxynosine)
c. DDC (Dideoxycytidine)
Akan tetapi obat AZT, DDI, DDC ini
belum menjamin proses penyembuhan. Ini mungkin hanya memperpanjang hidup
penderita untuk 1 atau 2 tahun saja. Karena sampai sekarang belum ada obat yang
dapat membunuh virus ini secara total. Demikian juga cara perawatan yang
optimal untuk menyempurnakan kembali sistem kekebalan penderita AIDS belum
ditemukan.
Penelitian-penelitian menemukan
vaksin dan obat AIDS terus dilakukan oleh para dokter, terutama di
Negara-negara maju namun di samping itu pengindap HIV atau penderita AIDS
membutuhkan cara perawatan /pengobatan lain yaitu psikoterapi, konseling,
keluarga dan terapi kelompok.
Latiham !
Latiham !
1.Salah satu media penularan AIDS ,
kecuali...
A.
Berciuman
B.
Air liur
C.
Bersalaman
D.
Seks bebas
E.
Jarum suntik
2.Salah satu ciri-ciri orang yang
menderita penyakit AIDS adalah....
A.
Batuk berdahak
B.
Sakit mata
C.
Tuli
D.
Demam tinggi
E.
Panas dalam
3.
Kepanjangan dari HIV adalah....
A.
Human Imunisasi Virus
B.
Healtly Imuno Virus
C.
Human Immuno deficiency Virus
D.
Human Imuno Virus
E.
Human Injury Virus
4. Di bawah ini merupakan salah satu
pencegahan untuk menghindari penyakit AIDS adalah....
A.
Merokok
B.
Minum-minuman keras
C.
Berciuman
D.
Tidak melakukan seks bebas
E.
Berjudi
5. Sistem tubuh yang diserang oleh
virus HIV AIDS adalah...
A.
Sistem peredaran darah
B.
Sistem ekskresi
C.
Sistem pernapasan
D.
Sistem imun
E.
Sistem reproduksi
Saya ingin berterima kasih Dr Oziegbe untuk Obat Herbal HIV dia berikan kepada saya dan anak saya, saya menderita HIV ketika saya melahirkan putri saya dan itu adalah bagaimana anak saya mendapat penyakit tidak langsung dari saya, tapi kepada Allah menjadi kemuliaan bahwa saya sembuh dengan obat herbal yang Dr Oizegbe berikan kepada saya ketika saya email dia. saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu semua orang bahwa solusi untuk penyakit kita telah datang, jadi saya akan seperti Anda untuk menghubungi penyembuh besar ini pada alamat email-nya, (droziegbespellhomecure@gmail.com) dengan dia semua rasa sakit Anda akan pergi, saya benar-benar senang hari ini bahwa saya dan putri saya sembuh dari HIV, kita sekarang Negatif setelah penggunaan obat Herb nya, dokter spesialis saya mengkonfirmasikannya. sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kepada Anda Dr Oziegbe untuk penyembuhan tangan atas hidup saya dan putri saya, saya mengatakan mungkin Tuhan terus memberkati Anda berlimpah dan memberi Anda lebih banyak kekuatan untuk terus membantu mereka yang membutuhkan bantuan Anda dalam hidup mereka. email dia sekarang dia menunggu untuk menerima Anda. droziegbespellhomecure@hotmail.com
BalasHapusDR OZIEGBE BISA SERTA CURE BERIKUT PENYAKIT:
1. HIV / AIDS
2. HERPES
3. KANKER
4. ALS
email: DROZIEGBESPELLHOMECURE@GMAIL.COM
HIV / AIDS telah merusak banyak kehidupan, Saya pernah memiliki HIV, itu adalah bantuan dari Dr Boadi bahwa saya sembuh. Saya telah disebut banyak orang kepadanya, dan mereka semua telah sembuh, silakan hubungi dia hari ini sehingga Anda juga bisa mendapatkan kesembuhan Anda, itu adalah bantuan dari kesaksian saya melihat, saya menghubungi dia, jadi aku juga berjanji untuk menulis kesaksian tentang dia (Dr Boadi), hubungi penyembuh herbal ini kuat sekarang ke obat untuk segala jenis penyakit dapat disembuhkan melalui email-nya, DRBOADIHERBALCENTRE@YAHOO.COM atau memanggilnya atau WhatsApp saya di 2348156769001
BalasHapusthank nice infonya, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2qix4Hb
BalasHapusSangat membantu
BalasHapusSangat membantu, terima kasih yaa..Tuhan Memberkati :)
BalasHapusjust wanna say a big thank you patrice cythia for introducing me to Dr Akioya the great HERBALIST that helped me prepare home remedies that cured my herpes simplex virus (HSV1&2) I was infected with herpes for the past two years and i was not happy all day so i was desperate to get a cure so that i can live normal and get healthy. One day i was less busy so i decided to make latest research on herpes cure and i found a site were everyone was talking about Dr Akioya and has ability to cure Herpes, HIV, HPV, Cancer, ALS, COPD, Anthrax, genital wart, cold sore, Arthritis skin tag and all manners of diseases and virus. So i discussed with cythia and she explained to me that its very easy working with Dr Akioya so i contacted Dr Akioya via email dr.akioya17spellhome@gmail.com and he helped me just as he has helped others now I am now cured from herpes am very happy now. and i can also assure you that he can also help you. so if you need the service of DR Akioya kindly contact him drakioya17spellhome@gmail.com. or whatsapp +2348105257464.He can also cure so many sickness
BalasHapus